Sedekah saat bangkrut
*SEDEKAH SAAT BANGKRUT*
_Oleh : Dewa Eka Prayoga_
Ngomongin sedekah nggak akan pernah ada matinya. Tapi pembahasan ini akan menjadi sangat menarik ketika dihadapkan pada orang-orang yang lagi bangkrut. Kenapa?
Jelas, keimanan dan ketaqwaannya pada Allah akan diuji. Beranikah, atau takutkah...
Kenapa Saya berkata demikian?
Karena bagi orang-orang yang bangkrut, jangankan bersedekah, untuk membiayai kebutuhan hidup aja susah. Bener gak?
Tapi di sisi lain, mereka dihadapkan dengan dilema luar biasa antara bersedekah atau membayar utang/menutupi kerugian. Hayo, milih mana?
***
Ada seorang teman yang konsul ke Saya untuk bertanya dan penasaran, "Kang, menurut akang, mendingan mana, bayar utang dulu, atau sedekah dulu?"
Dihadapkan dengan pertanyaan seperti itu, tentu membuat Saya bingung. Tapi bukan justru menampakkan kebingungan, Saya malah tersenyum sembari berkata:
"Mas, yang Saya tahu, bayar utang itu wajib, sedangkan sedekah itu nggak wajib. Dengan pemahaman demikian, tentu Mas tahu kan mana yang harus didahulukan?"
Rasulullah bersabda:
"Menunda pembayaran hutang bagi orang yang kaya itu suatu kedzoliman"
Teman Saya pun akhirnya tahu apa yang harus dia lakukan.
Sialnya, dia pun penasaran dengan cara Saya dalam membayar hutang 7,7 miliar. Pertanyaan pun keluar dari mulutnya,
"Oh ya kang, kalau kang Dewa sendiri, kan tanggungannya besar tuh, nyampe miliaran, itu gimana cara selesainnya?"
Ah, ini orang, sudah diprediksi, ujung-ujungnya pasti akan bertanya hal ini. Mari Saya jelaskan...
***
"Mas, kasus Saya berbeda..."
"Pertama, utang 7,7 miliar sebenarnya bukan utang, melainkan kerugian yang harus Saya tanggung. Jadi, secara syara', jatuhnya bukan utang, melainkan sedekah. Sehingga sambil mengembalikan uang investor, Saya bisa niatkan untuk sedekah."
"Kedua, nilai kerugian tersebut bukan cuma jutaan, tapi miliaran. Bakal gak masuk akal kalau Saya mendahulukan bayar utang ketimbang sedekah. Misalkan penghasilan Saya 5 juta per bulan, utang Saya 7,7 miliar, maka untuk bisa lunas dan bebas utang, Saya membutuhkan waktu 128 tahun. Aih, keburu mati. Maka, Saya mendahulukan sedekah. Karena Saya ingin menjemput keajaiban..."
"Ketiga, Saya yakin sama janji-janji Allah. Ketika Allah memerintahkan kita bersedekah, maka bersedekahlah. Ketika Allah memerintahkan kita bersedekah dengan harta yang dicintai, maka lakukanlah. Ketika Allah memerintahkan kita bersedekah saat kondisi sempit, maka cobalah."
***
Di dalam Al-Qur'an, Allah memerintahkan kita untuk bersedekah dengan harta yang kita cintai, ayatnya:
"Kamu sekali-kali tidak sampai pada kebajikan sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai..." (QS. Al-Imran: 92).
Maka saat Saya mendengar dan memahami ayat itu, misal penghasilan sebulan 10 juta, ambil 2 juta untuk kebutuhan hidup, sisanya sedekahkan saja.
Alhasil, hampir 80% penghasilan Saya sedekahkan.
Rekening tabungan nambah saldonya cuma sebentar, sisanya numpang lewat doang... 🙈
Yakin saja. Yakin... Nabungnya di bank langit, biar teller-teller malaikat yang mencatat.
Saya tahu itu berat. Saya paham. Saat investor / debt collector nagih brutal minta cicilan, eh uangnya malah disedekahkan.
Diancam?
Dilecehkan?
Disidang?
Dicaci maki?
Dicemarkan nama baiknya?
...dan sejenisnya.
Terima aja.
Pasrah total. Ridho...
Saya ngomong gitu, karena pernah ngalamin semuanya, sampai bolak balik kantor polisi berkali-kali, diancam dipenjarakan, diancam dibakar rumahnya, diancam dikeroyok, dan ancaman-ancaman brutal lainnya. Pasrah aja... mangga. Silakan. Saya ridho.
Untungnya itu cuma ancaman, toh gak pernah terjadi tuh. Allah masih lindungi dan sayang sama Saya.
***
Ingat ayat ini:
"Allah melapangkan dan menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya"(QS. Saba : 39)
Jadi, dalam Islam itu bahasanya bukan Kaya dan Miskin, tapi Lapang dan Sempit.
Seperti yang sering Saya bilang, orang kaya bisa jadi sempit kalau dia pelit, orang miskin bisa jadi lapang kalau dia dermawan.
Nah dalam kondisi pailit, alias Bangkrut, bisa jadi secara harta Anda miskin, tapi jangan mau jadi orang sempit. Apakah itu? Mereka yang pelit untuk bersedekah. Udah MISKIN, PELIT pula.. Rugi kuadrat.
Rasulullah SAW bersabda, "Satu dirham bisa mengalahkan 100 ribu dirham"
Para sahabat bertanya, "Bagaimana bisa demikian ya Rasulullah?"
Rasulullah menjawab, "Ada orang yang memiliki 2 dirham, kemudian dia sedekahkan 1 dirham. Sementara itu ada orang yang memiliki banyak harta, kemudian dia mengambil 100 ribu dirham untuk sedekah"
Maksudnya?
Bisa jadi, bagi orang sukses dan banyak harta, katakanlah penghasilan mereka sebulan nyampe 100 juta. Tapi, sedekahnya bulanannya cuma 1 juta. Dikit amat...
Di satu sisi, ada orang yang lagi bangkrut dan serba gak punya, penghasilan bulanannya cuma 2 juta. Tapi, sedekahnya nyampe 1 juta. 1 juta sisanya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sederhana dan bayar cicilan sebisanya.
Bisa jadi orang kaya gini lebih utama di sisi Allah, seperti yang dikatakan oleh Rasulullah di atas..
Jadi, kawan-kawan, kalau lagi bangkut, jangan takut untuk sedekah. Justru banyakin aja sedekahnya, InsyaAllah kondisi titik nadir akan segera berubah jadi titik balik kesuksesan Anda...
Diambil dari bab tambahan buku 7 Kesalahan Fatal Pengusaha Pemula edisi terbaru.
Komentar
Posting Komentar